Tugas UAS Character Building

02.14 Edit This 0 Comments »
A. KARAKTER KETAKWAAN
Hidup di dunia ini tidaklah kekal, maka perbanyaklah amal kebaikan semasa hidup di dunia karena sesuai dengan firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 197 yang artinya : “Berbekallah kalian, sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa”.
1. Pengertian Ketakwaan
Takwa adalah sifat seseorang yang menjaga dirinya dari perkara-perkara yang dimurkai Allah SWT, melaksanakan perintah dan ketentuan Allah serta menjauhi larangan Allah
2. Ciri-Ciri Ketaqwaan
a. Melaksanakan rukun Islam dengan penuh keikhlasan
b. Memiliki akhlak mulia seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW
c. Berjihad di jalan Allah
d. Dapat memahami ciptaan Allah sehingga dapat menambah kekuatan imannya
3. Usaha untuk meningkatkan ketakwaan
a. Lebih meningkatkan salat lima waktu
b. Membaca Al-Qur`an dan maknanya
c. Melakukan amal saleh
d. Menghindari perbuatan yang munkar
4. Manfaat Ketakwaan bagi saya
a. Menjadikan diri lebih baik
b. Membuat hidup lebih nyaman dan tentram
c. Mendapat ketenangan hati
d. Lebih merasa dekat dengan Allah


B. Karakter Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Allport mengemukakan kepribadian adalah sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
2. Ciri-Ciri Kepribadian
a. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik
b. Mampu menilai situasi secara realistik
c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic
d. Menerima tanggung jawab
3. Usaha untuk meningkatkan kepribadian
a. Memahami kepribadian sendiri
b. Menggali kemampuan yang ada dalam diri
c. Meningkatkan disiplin diri
4. Manfaat Kepribadian bagi saya
a. Menjadikan diri lebih dewasa
b. Memiliki kepribadian yang matang
c. Dapat lebih memahami karakter diri sendiri


C. Karakter Intelektual
1. Pengertian Intelektual
Secara harfiah berasal dari bahasa Inggris "intellectual" yang berarti menunjukkan kekuatan penalaran yang baik. Sedangkan menurut George A. Theodorson dan Archiles G. Theodorson intelektual adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri kepada pengembangan gagasan orisinal dan terlibat dalam usaha-usaha intelektual kreatif
2. Ciri-Ciri Intelektual
a. Mudah menangkap pelajaran
b. Memiliki ingatan yang kuat
c. Dapat berkonsentrasi dengan baik
d. Senang dan sering membaca
3. Usaha untuk meningkatkan Intelektual
a. Meningkatkan membaca buku
b. Mengikuti diskusi dengan baik
c. Meneliti sesuatu yang masih meragukan
d. Belajar segala ilmu pengetahuan
4. Manfaat Intelektual bagi saya
a. Memiliki banyak ilmu
b. Membuat saya rajin membaca
c. Membuat saya lebih giat belajar


D. Karakter Emosional
1. Pengertian Emosional
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
2. Ciri-Ciri Emosional
a. Memiliki kesadaran diri
b. Dapat mengendalikan diri
c. Dapat memotivasi diri
3. Usaha untuk meningkatkan Emosional
a. Memberikan kesempatan yang lebih luas kepada orang lain
b. Melakukan komunikasi dengan baik
c. Mengembangkan kegemarannya
4. Manfaat Emosional bagi saya
a. Dapat memperoleh keterampilan sosial
b. Dapat memperoleh kesenangan pribadi
c. Dapat dihargai orang lain

KEMATANGAN VOKASIONAL

00.01 Edit This 0 Comments »
Pengertian Vokasional
Vokasional adalah kemampuan dalam melakukan eksplorasi terhadap masalah pendidikan dan pekerjaan, penilaian terhadap kemampuan diri yang dikaitkan dengan masalah pekerjaan, perencanaan masalah pekerjaan, pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan.


Kriteria Kematangan Vokasional
  1. Bertanggungjawab
  2. Mengetahui hak dan kewajiban
  3. Jujur dan loyal
  4. Bermotivasi tinggi
  5. Kreatif
  6. Terbuka kritik
Kesimpulan
Dari pengertian di atas, selain kewajiban menuntut ilmu saya juga harus mencoba dunia pekerjaan agar memiliki keahlian yang lebih dan membuat kita lebih dewasa.

KARAKTER BERSOSIALISASI

23.29 Edit This 0 Comments »
Karakter Bersosialisasi


Pengertian Bersosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.


10 Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Prinsip dasar bersosialiasi adalah bagaimana orang bisa mengenal Anda, dan menyukai Anda. Tak ada seorang pun senang pada rekan kerja yang memelototi layar komputer seharian. Tapi, tak ada seorang pun yang suka bila ada rekan yang terlalu sibuk bergosipria seolah tak punya kerjaan, atau sibuk mengomentari dan mengkritik ini itu sehingga dijuluki public enemy. Karena itu, sosialisasi amat tergantung kemampuan Anda menarik-ulur semua interaksi itu.

  1. Bicara dengan jelas
  2. Punya sesuatu untuk dikatakan
  3. Penuh pengertian
  4. Pengaruhi orang lain
  5. Selesaikan setiap masalah
  6. Tetap berkepala dingin
  7. Jangan takut untuk berubah
  8. Tidak ada "saya" dalam tim
  9. Berdirilah di tengah-tengah
  10. Miliki rencana

Saya mencoba karakter kematangan bersosialisasi, yaitu:
a. Bersedekah
  • Kenyataan sekarang: masih jarang bersedekah karena keterbatasan dana dan banyak keperluan yang membutuhkan biaya.
  • Rencana perbaikan: mencoba menyisihkan uang yang telah diberikan oleh orang tua.
b. Membantu orang lain
Membantu orang lain merupakan perbuatan yang sangat terpuji dan perbuatan yang dilakukan akan membantu meringankan penderitaan juga dapat membuat orang lain senang.

Kesimpulan
Bersosialisasi sangat penting untuk kita lakukan. Dari apa yang telah saya lakukan dalam bersosialisasi terhadap orang lain dapat membuat orang lain senang dan terbantu oleh saya. Oleh karena itu, saya akan meningkatkan kegiatan sosialisasi kepada orang lain

KARAKTER INTELEKTUAL

23.07 Edit This 0 Comments »
KARAKTER INTELEKTUAL

Secara harfiah berasal dari bahasa Inggris "intellectual" yang berarti menunjukkan kekuatan penalaran yang baik. Sedangkan menurut George A. Theodorson dan Archiles G. Theodorson intelektual adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri kepada pengembangan gagasan orisinal dan terlibat dalam usaha-usaha intelektual kreatif
A. Ciri-Ciri Kematangan Intelektual
  • Cepat memecahkan soal
  • Cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan
  • Cepat menemukan asas dalam suatu uraian
  • Mampu membaca pada usia lebih muda
  • Daya abstraksi tinggi
  • Selalu sibuk menangani berbagai hal

B. Saya mencoba karakter kematangan intelektual mulai tanggal 18-23 Desember 2008, yaitu:
a. Membaca Buku
  • Kegiatan sekarang: Alhamdulillah sudah terlaksana walaupun masih tidak terlalu sering karena masih banyak kegiatan yang lain.
  • Rencana perbaikan: saya akan lebih berusaha membagi waktu untuk membaca, minimal membaca sebelum tidur selama 30 menit.

b. Diskusi
  • Kegiatan sekarang: dari kegiatan diskusi yang sudah saya lakukan, saya lebih cendrung diam tidak berani untuk mengeluarkan pendapat.
  • Rencana perbaikan: selalu mengikuti diskusi dengan baik dan lebih memberanikan diri untuk bertanya dan memberikan pendapat, juga melakukan diskusi kelompok dengan teman sekelas di luar belajar formal.

c. Membuka Internet
  • Kegiatan sekarang: saat ini saya jarang untuk membuka internet, saya hanya membuka internet untuk mencari bahan referensi ketika ada tugas.
  • Rencana perbaikan: akan lebih sering membuka internet untuk menambah wawasan tidak hanya untuk mencari bahan referensi.

d. Ikut Seminar
  • Kegiatan sekarang: untuk masa awal perkuliahan, saya masih jarang mengikuti kegiatan seminar yang dilaksanakan di kampus
  • Rencana perbaikan: Mencari informasi tentang seminar yang diadakan di kampus dan mengikutinya

C. Kesimpulan
Melihat diri saya yang banyak kekurangan saya harus melakukan perbaikan-perbaikan atas kekurangan tersebut, dengan membuat rencana kegiatan.


Disusun oleh:
Nama : Lidia Saripah
Nim : 108011000137
Kelas : 1-D



Jurusan Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009